403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID BjJN0w_hTAH339boNWVUJK7ndjf2cA5XRvFwEVupHleGYTyddLxqkw==Bulan Dikekang Malam' merupakan salah satu soundtrack 'Ayat-Ayat Cinta 2' Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. “Angin dingin meniup mencekam, di bulan Desember…..”Sebaris lirik lagu tempo doeloe yang dilantunkan Yuni Shara kembali terngiang demi menggambarkan aroma nestapa atas berbagai kabar menyedihkan beberapa minggu terakhir. Ya, beberapa menurut hitungan jemari saya. Kematian orang-orang yang dikenal, terutama seorang sahabat karib adalah satu dari rentetan kabar duka yang mewarnai sebelum kabar kecelakaan Air Asia QZ 8501. Sebuah tragedi yang menyedot perhatian dan menggoreskan satu lagi kisah sedih bagi siapa pun yang mendengar dan dan kematian sesungguhnya selalu terjadi setiap detiknya di muka bumi ini. Perihal sebab musabab kematian rupanya sekadar perantara saja. Toh kabarnya jatah hidup manusia memang tidak bisa ditambah ataupun dikurangi, semua telah tersurat di manusia pada Sang Pencipta selalu menorehkan duka mendalam terutama bagi orang-orang terkasih di sekelilingnya. Baik itu kematian sendirian maupun massal sebagaimana kecelakaan pesawat, semuanya sanggup menumpahkan air mata. Efeknya bisa sehari, seminggu, sebulan, setahun atau dalam jangka waktu yang tak tertentu. Namun akhirnya semua akan masuk menjadi kotak bernama KENANGAN’.Dan sungguh mengenang kejadian, peristiwa atau pun ucapan dia/mereka yang kini telah pergi menjadi sebuah hal menarik, terutama bagi kita orang-orang terdekatnya. Ini adalah sepotong kisah perjalanan saya memiliki sekumpulan sahabat lama. Teman sekelas selama 3 tahun berturut-turut di SMP dan atas perkenanNya, masih menjalin silaturahim dan kekerabatan yang amat kental hingga kini. Kami pun memiliki rekening bersama yang kami kelola untuk beberapa kegiatan sosial semacam beasiswa adik almamater dan Program Buku untuk Sekolahku dimana kami menyuplay buku-buku cerita/novel inspiratif yang kami kirimkan ke sekolah almamater. Berharap adik-adik kelas di desa sana berani bermimpi menjadi orang-orang sukses dan besar Jakarta ini, tepatnya di pinggiran Jakarta, di kediaman kami yang tak seberapa luasnya sering terjadi pertemuan alumni tahun ’90, khususnya kelas kami. Reuni kecil yang biasanya membahas mengenai pengelolaan dana bersama tersebut. Program pengelolaan dana bersama tersebut sesungguhnya adalah satu perantara untuk menyatukan kami. Dimana seiring berjalannya waktu, dan bergulirnya takdir yang membawa kami ke situasi yang bervariasi, dengan pilihan pekerjaan yang beraneka ragam, program tersebut nyata telah menjadi pemersatu jiwa dengan satu topik yang bisa dibahas bersama. Pun dengan bumbu emosional yang sekitar 3 minggu lalu, satu dari sahabat kami berpulang’ karena sakit. Amir Ahmad, sahabat kami yang terkenal pekerja keras, dan memiliki usaha toko kelontong cukup besar di Bekasi harus mendahului kami semua. Tersentak kami semua menghadapinya. Kesedihan mengalirkan air mata, menyesakkan dada. Innalillahiwa’inna ilaihirojiuun….Hanya satu kalimat tersendat yang terucap mendengar kenyataan yang terasa sebagai mimpi buruk di siang berganti minggu… dan sebentar lagi bulan akan bertukar tahun. Satu demi satu kami mengingat perbicangan yang pernah ada. Termasuk suatu hari ketika seorang sahabat lain berkata ; “Nek salah siji awake dhewe ono sing dipanggil sing gawe urip dhisik, yo liyane ngrenggo biaya sekolah anak-anake yo – Jika suatu hari salah satu di antara kita ada yang dipanggil menghadap Sang Pemberi Hidup, ya yang lain menanggung biaya sekolah/pendidikan anak-anaknya ya…”Waktu itu almarhum tertawa menyahut/menimpali ; “Yo aku mendingan mbiayai anakmu lah Jat….” yang disambut tawa lainnya. Topik-topik cukup serius yang sering kami lontarkan melalui guruan. Saat itu terdengar lucu karena urusan antrian kematian seolah bisa dipesan. Demikianlah canda dan tawa mewarnai pertemuan kami seolah waktu tak kan mampu merubah jiwa kami menua sebagaimana raga ini pada dalam pembahasan dengan para sahabat ini kami bergumam ; “Allah telah memberikan antrian sesuai kehendakNya. Dan Dia menagih janji, apakah kami sanggup melaksanakan itikad bersama yang pernah kami buat sebelumnya?”Semoga kami termasuk golongan orang-orang yang menepati janji. Karena jika kami ditanya, mau menghadap terlebih dulu ataukah diberi perpanjangan waktu untuk menambah bekal pulang dan mengurus/memperhatikan anak-anak yatim dari sahabat kami, maka kami pasti akan memilih yang 2014 telah menggoreskan kesyukuran, bahwa persahabatan hingga akhir masa adalah anugerah Allah yang tak terhingga. Kabar kematian demi kematian yang kita dengar semoga menjadi alarm terbaik untuk memperbaiki diri di tahun berikutnya. Selagi Dia masih memperkenankan kita menghirup nafas di semesta. Selagi mentari pagi masih bisa kita saksikan di setiap paginya. Semoga…semoga. Lihat Catatan Selengkapnya Diawalnya aku tidak ingin serius Perbuatan angin malam Bulan sabit tanpa adanya awan Terus terdiam dan terus menunggu di tempat itu Berapa pun banyaknya bintang di sana Tak bisa jika itu bukan kau Satu-satunya bintangku Ku duduk di atas ayunan yang di taman Berkali-kali menatap daftar telepon yang masuk Hanya aku yang merasa berat cinta
Juli 10, 2020 Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Gunawan - Aer Mata Di Bulan Desember Intro Am E Dm E Am A Angin Malam Am Dm Di Bulan Desember Dm G C Jadi saksi Ta Pe Aer Mata C F Ancor Hati F Dm Ancor Ta Pe Mimpi Dm F Sama Deng Bunga F E Patah Di Tangkai E Am Banting Tulang Am Dm Kita Di Rantau Dm G Bawa Hati G C For torang Pe Janji C F Mar apa yaaang F Dm Kita lia Sayang Dm F Batu Nisan E Am Ta Tulis Ngana Pe Nama Reff l E Ta inga E Am Ngana Da Bilang E Bale Akang E Am Di Bulan desember Am Dm Skarang Kita Am So Babale Sayang E Mar Ngana E Am So Tinggal Akang Reff ll E Am Tuhan Kase Am Dm Kabul Akang Dm G C Ta Pe Permintaan ini E Am Dm Kase Datang Akang Tuhan Dm F E Biar Cuma Di Mimpi... F E Ta Mo Polo E Am Yang Terakhir Kali Musik Dm G C F Dm F E Am E Am Banting Tulang Am Dm Kita Di Rantau Dm G Bawa Hati G C For torang Pe Janji C F Mar apa yaaang F Dm Kita lia Sayang Dm F Batu Nisan E Am Ta Tulis Ngana Pe Nama Reff l E Ta inga E Am Ngana Da Bilang E Bale Akang E Am Di Bulan desember Am Dm Skarang Kita Am So Babale Sayang E Mar Ngana E Am So Tinggal Akang Reff ll E Am Tuhan Kase Am Dm Kabul Akang Dm G C Ta Pe Permintaan ini E Am Dm Kase Datang Akang Tuhan Dm F E Biar Cuma Di Mimpi... F E Ta Mo Polo E Am Yang Terakhir Kali
BROERYMARANTIKA - ANGIN MALAM _ KARAOKE TEMBANG KENANGAN _ TANPA VOKAL _ LIRIK. 3,662,139 views Jan 26, 2018. Joe Karaoke. 525K subscribers. 5.7K Dislike Share. KARAOKE KENANGAN BROERY MARANTIKA
Lirik Lagu Aer Mata Bulan Desember by malamDi bulan desemberJadi saksi ta pe aer mataAncor hatiAncor ta pe mimpiSama deng bungaPatah di tangkaiBanting tulangKita di rantauBawa hatiFor torang pe janjiMar apa yangKita lia sayangBatu nisanTa tulis ngana pe namaTa ingaNgana da bilangBale akangDi bulan desemberSkarang kitaSo babale sayangMar nganaSo tinggal akangTuhan kaseKabul akangTa pe permintaan iniKase datang akang tuhanBiar cuma di mimpiTa mo poloYang terakhir kali[Music]Banting tulangKita di rantauBawa hatiFor torang pe janjiMar apa yangKita lia sayangBatu nisanTa tulis ngana pe namaTa ingaNgana da bilangBale akangDi bulan desemberSkarang kitaSo babale sayangMar nganaSo tinggal akangTuhan kaseKabul akangTa pe permintaan iniKase datang akang tuhanBiar cuma di mimpiTa mo poloYang terakhir kaliLyricsUpdate Lirik Lagu terbaru dan populer saat ini, dengan berbagai genre diantaranya Dangdut, Koplo, Pop, Indo, Slowrock, KPop, dll. Lagu lagu dari berbagai adat dan suku daerah Indonesia Aceh, Bali, Batak, Karo, Dayak, Jawa, Minang, Melayu, Osing Banyuwangi, Sunda, Tarling, dsb hingga manca negara. LAHIR19 JULY 1991-25 DESEMBER 2006 ALBUM PERDANA KETIKA AKTIF : ALBUM RAME RAME ANAK IDOLA teman terbaiknya. Sambil mengeluarkan air mata, Randi membawa Rara ke pantai, sayup-sayup terdengar sebuah lirik Anginbawalah dirinya kesana Anginbahagia hatinya kini karena telah mendapat teman di sisinya Oh anginpantai Diposting oleh Kevi